Exported from http://sisdig.elektro.ub.ac.id/tim-bharatawijaya-ub-runner-up-kompetisi-chem-e-car-its/ Export date : Thu, 28-Mar-2024 18:51:43 ___________________________________________________ Title : Tim Bharatawijaya UB Runner Up Kompetisi Chem-E-Car ITS --------------------------------------------------- Tim prototype mobil berbahan bakar reaksi kimia Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), Tim Bharatawijaya, berhasil meraih Juara II atau Runner Up pada kompetisi The 5th Indonesia Chem-E-Car Competition (5th ICECC) 2016 yang diselenggarakan di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, 23-24 April 2016. Kejuaraan ini diikuti 17 tim dari 9 universitas dari seluruh Indonesia. Mereka antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Pembangunan Negara (UPN), Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), Universitas Indonesia (UI), Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Brawijaya (UB), dan tuan rumah ITS. Pada kompetisi prototype mobil berbahan bakar alternatif non-migas tersebut, tampil sebagai Juara I adalah Tim Spektronics 11 dari ITS Surabaya dan Juara III adalah Tim Nayaka 4.0 dari Universitas Indonesia (UI). Berdasarkan keterangan ketua Tim Bharatawijaya, Daud Apriwaluyo (Teknik Kimia), kompetisi ini berjalan dengan sangat sengit. Tim Bharatawijaya digawangi oleh Wafiyatus Sholihah (Teknik Kimia), Moh. Roby Suhairi (Teknik Kimia), Muhammad Fatahila (Teknik Elektro), dan Muhammad Arsyil Kahaji (Teknik Elektro). “Kemenangan kami peroleh dengan sangat dramatis, sebab di run pertama kami sempat didiskualifaksi karena ada yang tumpah,” kata Daud. Tim Bharatawijaya sempat panik, namun mereka berusaha tetap menjaga fokus untuk run yang kedua. Akhirnya tim sepakat reaksi stopping mobil diganti. Dengan komposisi yang baru ini didapatkan hasil yang tepat. “Sangat ketat. Dari jarak 11 meter yang ditargetkan panitia, Tim Spektronics berhenti di 11.01 meter, Tim Bharatawijaya 11.33 meter, dan Tim Nayaka 4.0 11.42 meter,” ujarnya. Selain menempati peringkat kedua, Tim Bharatawijaya juga mendapatkan penghargaan The Best Concept dari panitia. Menurut keterangan Daud, penghargaan ini diberikan karena reaksi stopping mobil Tim Bharatawijaya menggunakan teknik reaksi pengendapan yang belum pernah dipergunakan sebelumnya. “Selain itu, reagen untuk stopping-nya kami buat dalam konsentrasi encer. Kami benar-benar tidak menyangka berhasil mendapatkan penghargaan The Best Concept,” bebernya. Muhammad Fatahila, anggota Tim Bharatawijaya, mengaku senang dan bangga atas keberhasilan ini. Menurutnya, Tim Bharatawijaya akan terus melakukan perbaikan untuk bertarung pada kompetisi-kompetisi serupa lainnya. Perbaikan dilakukan pada ketahanan sel, metode induksi cairan, dan perbaikan wadah sel agar tidak mudah bocor. “Perbaikan-perbaikan akan terus kami lakukan untuk persiapan event-event lainnya,” kata anggota tim yang bertugas membuat chasis dan merangkai LDR (Light dependant resistor) ini. (MEMO- Malang, 26 April 2016)   ---------------------------------------------------